Senin, 03 Desember 2012

Alergi Rinitis Diremehkan, Namun di Derita Banyak Orang

Mendadak pilek waktu pagi hari disertai dengan bersin lebih dari lima kali berturut-turut per serangan selama lebih dari satu jam. Kemudian hidung ingusan encer bening serta rasa gatal pada mata, hidung, telinga dan tenggorokan. Kemungkinan pilek karena alergi. Penyakit alergi berasal dari bahasa Yunani. Yaitu Allon dan Argon, yang berarti reaksi yang berubah. Jenis penyakit ini mulanya diperkenalkan oleh dokter berkebangsaan Australia, bernama Clemens Von Pirquet pada tahun 1906. ia menyatakan bahwa alergi merupakan suatu reaksi abnormal yang terjadi pada seseorang. Bersifat khas dan timbul bila ada kontak yang biasanya tidak menimbulkan reaksi pada orang normal. Berarti untuk reaksi timbulnya alergi tergantung pada dua faktor, yaitu adanya rangsangan timbulnya alergi pada tubuh dan adanya riwayat kontak berulang penderita yang sensitif terhadap alergi tersebut. Hingga kini penyebab alergi dipercaya merupakan berbagai zat yang mungkin menimbulkan berbagai reaksi alergi. Zat ini secara ilmu kesehatan disebut sebagai alergen. Zat itu bisa datang dari berbagai macam dan jenis. Juga bisa masuk ke dalam tubuh melalui banyak halSeperti misalnya alergen yang masuk melalui saluran pernapasan (alergen inhalan). Bisa berasal dari kutu yang bercampur dengan debu di rumah, atau dari serpihan bulu kucing. Selain itu ada juga alergen yang masuk tubuh melalui saluran cerna (alergen ingestan). Yang berasal dari makanan kita sehari-hari seperti susu, telur, ikan laut dan lain sebagainya. Contoh infeksi alergen lain adalah melalui suntikan (alergen injektan) yang berasal dari obat seperti analgesik, penisilin dan sebaginya. Sedangkan alergen yang timbul dari hasil kontak pada kulit disebut alergen kontaktan. Ini bisa berasal dari kosmetik, logam dari perhiasan dan jam tangan. Rinitis Alergi Bersin-bersin tidak bisa dianggap biasa saja. Jika sudah terlalu sering dan mengganggu kualitas hidup dan aktifitas sehari-hari, maka ada baiknya untuk mencari tahu apa penyebab bersin. Bersin yang disebabkan oleh Rinitis Alergi, tidak bisa dianggap remeh. Sebagai komplikasi dari Rinitis Alergi berupa Asma Bronkial, dimana terdapat kerusakan epitel saluran pernafasan akibat reaksi peradangan yang berkepanjangan Salah satu penyakit alergi yang perlu diwaspadai adalah alergi jenis rinitis. Yang bergejala seperti pilek. Makanya penyakit ini kadang disebut pilek alergi. Rinitis alergi merupakan penyebab tersering dari rinitis. Rinitis didefinisikan sebagai peradangan dari membran hidung yang ditandai dengan gejala kompleks yang terdiri dari kombinasi beberapa gejala berikut : bersin, hidung tersumbat, hidung gatal dan rinore (sekret hidung). Mata, telinga, sinus dan tenggorokan juga dapat terlibat. Menurut WHO : “Kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE” Pilek bisa datang dari berbagai sebab seperti akibat dari infeksi, pilek akibat dari ketidakseimbangan saraf (rinitis vasomotor), atau pilek karena pemakaian obat tetes hidung (rinitis medikamentosa). Kalangan dokter mengklasifikasikan jenis penyakit ini dalam hitungan hari yang detail. Tidak seperti ukuran sebelumnya, yang berasal dari Eropa, yang mengklasifikasi bahwa jenis penyakit ini merupakan penyakit yang berdasarkan musim atau berkepanjangan. Menurut WHO, seseorang sudah dapat dikatakan menderita rinitis alergi dari jumlah hari gejala yang diderita seperti misal, untuk ukuran kadar ringan dari penyakit ini, bisa diklasifikasikan setelah penderita mengalami gejala kurang dari empat hari dalam seminggu. Sedangkan yang masuk kelas berat, biasanya penderita mengalami gejala selama empat minggu lebih tanpa henti-henti. Berdasarkan sifat alergi rinitis berlangsungnya dibagi menjadi : • Intermiten (kadang-kadang) : bila gejala kurang dari 4 hari/minggu atau kurang dari 4 minggu • Persisten/menetap bila gejala lebih dari 4 hari/minggu dan atau lebih dari 4 minggu Sedangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit, rinitis alergi dibagi menjadi : • Ringan, bila tidak ditemukan gangguan tidur, gangguan aktifitas harian, bersantai, berolahraga, belajar, bekerja dan hal-hal lain yang mengganggu • Sedang atau berat bila terdapat satu atau lebih dari gangguan tersebut diatas Gejala • Yang khas, serangan bersin berulang. Sebetulnya bersin merupakan gejala yang normal, terutama pada pagi hari atau bila terdapat kontak dengan sejumlah besar debu. Hal ini merupakan mekanisme fisiologik, yaitu self cleaning process. Bersin dianggap patologik, bila terjadinya lebih dari 5 kali setiap serangan, sebagai akibat dilepaskannya histamin. Disebut juga sebagai bersin patologis. • Keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak • Hidung tersumbat • Hidung dan mata gatal • Terkadang disertai dengan lakrimasi (banyak air mata keluar) Penatalaksanaan • Hindari kontak dengan alergen penyebabnya (avoidance) dan eliminasi. Keduanya merupakan terapi paling ideal. Eliminasi untuk alergen ingestan (alergi makanan). • Simtomatis, terapi dengan obat-obatan seperti antihistamin, kortikosteroid, obat-obat simpatomimetik. • Operatif dengan konkotomi. • Imunoterapi, digunakan ketika pengobatan medikamentosa gagal mengontrol gejala atau menghasilkan efek samping yang tidak dapat dikompromi. Imunoterapi menekan pembentukan IgE. Imunoterapi juga meningkatkan titer antibodi IgG spesifik. Komplikasi • Polip hidung. • Otitis media yang sering residif/berulang, terutama pada anak-anak. • Sinusitis paranasal. • Asma bronkial. Pasien alergi hidung memiliki resiko 4 kali lebih besar mendapat asma bronkial. Prognosis Banyak gejala rinitis alergi dapat dengan mudah diobati. Pada beberapa kasus (khususnya pada anak-anak), orang mungkin memperoleh alergi seiring dengan sistem imun yang menjadi kurang sensitif pada alergen. Efek sistemik, termasuk lelah, mengantuk, dan lesu, dapat muncul dari respon peradangan. Gejala-gejala ini sering menambah perburukan kualitas hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar